Karet Murah sekarang [ Sulit,
dan Miris, itulah yang dirasakan para petani karet alam,penghasilan dari karet
makin hari makin terpuruk di karenakan harga karet yang semakin rendah di
tingkat pasar.harga karet di masyarakat di kabupaten meranti di tingkat
pengepul berkisar Rp.5000- / Rp.6000-,
Sungguh
sangat miris komoditi yang menjadi penghasilan utama kebanyakan warga meranti ini, malah karet memiliki harga yang sangat rendah membuat kehidupan semakin sulit di kalangan
masyarakat di tambah lagi dari kebijakan baru pemerintah yang menaikkan harga
bahan bakar minyak BBM.
Untuk
mengetahui mengapa harga karet semakin menurun bahkan sangat rendah harganya,
maka kita bisa melihat dari pasaran karet dunia yang dalam waktu terakhir ini
anjlok cukup signifikan,harga karet dunia saat ini adalah US$ 1,6/Kg, atau IDR/Rp.16.000/Kg.
sedangkan harga di tingkat petani sekarang ini hanya Rp.5000- / Rp.6000-
Ada banyak factor atau
sebab mengapa harga karet semakin anjlok di pasar dunia,sebagai petani kita
harus tahu mengapa harga sekarang ini semakin rendah,adapu sebabnya dapat
dilihat di bawah ini :
1. Salah satu penyebab anjloknya harga karet dunia
adalah berubahnya struktur perubahan karet dunia. Kebijakan karet yang awalnya
hanya diintervensi oleh 3 negara yaitu Thailand, Indonesia, dan Malaysia di
dalam International Tripartit Rubber Corporation (ITRC), kini Vietnam juga
sudah mulai campur tangan. Alasannya, Vietnam kini menjadi salah satu produsen
karet terbesar ketiga di dunia menggeser Malaysia.
2. Selain itu Tidak hanya Vietnam,
negara lain seperti Laos, Kamboja, India, dan Tiongkok juga melakukan hal yang
sama karena dikalim telah memproduksi karet dengan jumlah cukup besar.
3. Keberadaan permintaan Negara penerima, Stok karet di Negara penerima
mengalami kelebihan suplai dan produksi menggunakan bahan karet semakin rendah,hal
ini menyebabkan permintaan pasar semakin melemah.
4. Struktur produsen karet dunia berubah, Vietnam
menjadi negara nomor 3 produsen karet terbesar di dunia mengalahkan Malaysia.
Thailand nomor satu, Indonesia ke dua dan Vietnam ke tiga. Padahal Vietnam
tidak termauk dalam ITRC untuk bisa mengatur pasokan karet di dunia.
5. Ada bahan alternative lain yang dapat menggantikan
fungsi dari pada karet sebagai bahan utamanya.
Memang
merupakan hal pahit yang harus ditelan olah para petani karet kita,ketika penghasilan
utama petani kini memiliki harga yang sangat rendah dan hal ini sangat
berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kita harapkan semoga harga karet semkin baik.