Pulau Meranti |
Seluruh pulau yang ada di daerah kepulauan Meranti memiliki hutan Mangrove itu hidup di
sepanjang pinggir pantai, mengelilingi pulau-pulau yang ada. Sehingga, seluruh
pulau di kepulauan meranti di pastikan memiliki hutan Mangrove itu.
Mangrove di
kabupaten meranti merupakan pejaga bagi pulau-pulau yang memiliki tepia laut
lebih-lebih lagi pantai, Mangrove di meranti berupa pohon Bakau dan Api-api,
dimana akar pohon ini menjaga dan mengikat tanah agar tidak tergerus erosi
dan kuatnya amukan ombak sepanjang pulau, selain itu akar tersebut juga
merupakan tempat berlindungnyaberbagai jenis kehidupan mulai dari ikan,serta
berbagai macam tempat tumbuhnya biota laut.
Kondisi hutan
Mangrove | Kondisi hutan Mangrove di kabupaten Meranti saat ini sebagian telah
diekploitasi secara tidak beraturan,selain itu juga dari perlakuan masyarakat
yang selama ini secara sembarangan melakukan penebangan.
Menggingat
sejarah | Menggingat sejarah di era 80 hingga 90-an lalu, pada masa itu
merupakan eksploitasi terbesar yang terjadi selama bertahun-tahun, dimana bakau
merupakan primadona dari hasil hutan, yang kemudian di seludupkan ke Malaysia
dan Singapura, sehingga akibat eksploitasi ini hutan Mangrove yang ada di daerah meranti telah habis dan
gundul tidak ditumbuhi pohon bakau dan
Api-api, inilah awal terjadinya erosi yang cukup drastic di daerah meranti kala
itu.
Lestarikan Hutan
Mangrove di meranti | Perlunya kesadaran dari masyarakat dan pemerintah
setempat merupakan langkah pertama dalam menjaga dan melestarikan hutan
Mangrove yang ada,jangan sampai sejarah tahun 80-an terulang kembali, maka dari
itu peranan masyarakat sangatlah diperlukan dalam melestarikan hutan Mangrove
sebagai pelindung Pulau dari ganasnya Ombak laut, Jika pulau tidak memiliki
pelindung di garis bibir pantai, mungkin Usia pulau yang ada di Meranti tidak
akan lama akan hilang dari Meranti dan menjadi lautan.
Masyarakat
merupakan pondasi terpenting dalam menjaga hutan Mangrove yang ada saat ini
pasalnyaa Bakau dan Api-api merupakan bagian dari kehidupan masyarakat dimana
ada sebagian dari masyarakt yang mengandalkan kayu bakau untuk mencukupi
kehidupan maasyarakat, namun tidak terlepas dari itu Perlunya
kesadaran untuk memanfaatkan kearifan
local yang ada, selain itu peranan penting pemerintah juga diperlukan dalam
menanggani kerusakan pulau dimeranti, baik dari segi regulasi maupun
peraturan,namun peranan pemerintah di perlukan bukan untuk turun langsung
menangani pulau,tetapi bekerjasama dengan masyarakt setempat yang memanfaatkan
Mangrove dalam kehidupanya.
Sebanarnya untuk
menjaga hutan Mangrove bukan dari siapa-siapa apa lagi dari pihak luar,
melainkan dari kesadaran masyarakat itu sendiri jika masih sayang dan masih
ingin tinggal di pulau yang ditempatinya karena mungkin beberapa tahun kedepan
pulau yang diduduki saat ini akan Hilang dari Pandangan Mata, dan akan menambah
kehidupan masyarakat makin Sulit.