MAKALAH PANCASILA
TENTANG PENGANGGURAN
Pengangguran dan perjudian di meranti
DOSEN PEMBIMBING : Afrizal Cik M.s.i
DISUSUN OLEH
K H A F I D Z S U H A S M I
NIM : 1 5 1 0 4 3
PRODI MANAJEMEN INFORMATIKA
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
(AMIK) SELATPANJANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan Hidayahnya penyusunan MAKALAH tentang PENGANGURAN SUB TEMA PENGANGGURAN DAN PERJUDIAN DI MERANTI yang Dilakukan Oleh Pemerintah di Indonesia ini dapat diselesaikan, dan selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Penyusunan MAKALAH ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mandiri dari Mata Kuliah “PANCASILA” semoga makalah ini dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan oleh siswa yang membacanya, dan juga bisa dijadikan motivasi untuk lebih menambah pengetahuan tentangpengangguran di meranti.
Penyusunan Makalah ini, tentu masih jauh untuk dikatakan sempurna, hal ini karena keterbatasan kami dalam menguasai wawasan dan ilmu pengetahuan yang masih sangat terbatas. Walaupun demikian kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
KHAFIDZ SUHASMI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selama ini Pemerintah telah berhasil mengurangi jumlah Pengangguran, Tingkat Pengangguran terbuka sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) kepulauan meranti tercatat angka pengganguran meranti 42,56%. Namun dengan terjadinya krisis keuangan Global saat ini, diperkirakan jumlah pengangguran akan meningkat akibat banyaknya terjadi PHK, peluang kerja sangat minim.
Melemahnya nilai Rupiah terhadap Dollar telah berdampak pada sektor riil Indonesia terutama industri yang berorientasi ekspor yang banyak menyerap tenaga kerja, seperti industri garmen, sepatu, elektronik, pertambangan industri kayu, minyak kelapa sawit mentah (GPO), dan karet. Dewasa ini sektor industri nasional tidak hanya menghadapi masalah penurunan harga jual dan permintaan, tetapi juga menghadapi masalah peningkatan biaya bahan baku khususnya impor akibat merosotnya kurs rupiah, sehingga tidak ada pilihan bagi industri nasional selain mengurangi volume produksi yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja baik dengan melakukan PHK maupun merumahkan sementara karyawan.
Banyaknya PHK dan mimimnya peluang kerja tentu saja akan sangat berpengaruh bagi peningkatan terjadinya pengangguran. Mencermati berbagai fakta tersebut tampak jelas bahwa industri nasional saat ini dihadapkan pada masalah sepinya order, pembatalan kontrak ekspor, turunnya harga komoditas, serta persaingan usaha. Sektor manufaktur juga dihadapkan pada kenaikan harga bahan baku, sulitnya mendapatkan kredit perbankan, dan kenaikan komponen biaya produksi dll. Bahkan Kondisi sektor riil yang kandungan impornya tinggi seperti industri baja, otomotif, dan elektronik semakin terjepit akibat melemahnya kurs rupiah.
Dari masalah penganguran yang terjadi yang menimpa para masyarakat khususnya yang terjadi di kabupaten kepulauan meranti salah satu cara mereka dalam mengatasi pengangguran dan mereka bisa mendapatkan income (penghasilan) adalah dengan cara mengadu nasib kepada permainan judi, dimana masyarakat bisa setidaknya jika mereka berpeluang bagus bisa menang dari permainan judi mereka bisa mendapatkan income disaat mereka belum mendapatkan pekerjaan, bukan mereka tidak memiliki alasan, mereka beralasan bahwasanya inilah jalan dari pada mengatasi masa dimana mereka berada dititik pengangguran.
Rumusan Masalah
Dalam mengatasi masalah pengangguran masyarakat memiliki cara mereka tersendiri dalam menjalani masa ngangur mereka,masyarakat beranggapan mencari kerja sangat susah jasa mereka tidak banyak dibutuhkan,dan mereka bekerja dalam kurun waktu yang tidak tentu, misalnya bekerja dalam proyek yang dalam jangka waktu tertentu proyek itu akan selesai dan para pekerja akan mengangur. Dalam hal inilah mereka pekerja yang dalam masa menganggur masyarakat mengambil jalan yang kurang bagus yakni bermain permainan judi yang dalam hal ini memainkan judi togel,dadu,DLL.
Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan :
Untuk melengkapi tugas mata kuliah PANCASILA.
Memberikan informasi kepada pembaca untuk memperoleh tambahan pengetahuan/informasi mengenai masalah masalah pengangguran dimeranti.
Mengetahui masalah-masalah menyangkut pengangguran, baik apa penyebabnya dan bagaimana solusi dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga Kerja
Sebelum berbicara tentang pengangguran, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja yang ditetapkan di Indonesia. Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang menunggu panen,karyawan yang sedang sakit,dsb). Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia kisaran usia kerja adalah antara 10-64 tahun.
Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Sebab-sebab terjadinya Pengangguran
Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara keseluruhan adalah Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang.
Tidak seimbangnya struktur lapangan kerja dimasyarakat meranti membuat semakin tingginya angka pengangguran di meranti.
Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Budaya pilih-pilih pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan tinggi).
Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
C. Dampak-dampak pengangguran
1. Dampak pengangguran bagi pekerja proyek.
Pengangguran memiliki dampak serius bagi tatanan kehidupan masyarakat dimana dengan adanya pengangguran ini ekonomi masyarakat dapat terganggu dan dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang mungkin bisa terjadi dan dapat menggangu ketertiban masyarakat umum. Salah satu dampak yang terjadi dimasyarakat meranti adalah ketika mereka mengalami masa pengangguran mereka mencari jalan bagaimana mereka bisa mendapatkan income (masukan) penghasilan sebagai pengganti selama mereka menganggur,merka menggambil jalan pintas yang kurang bagus yakni melakukan permainan judi yakni permainan togel,dadu,dan lain-lain, yang mereka beranggapan bahwa mungkin dengan ini mereka bisa mendapatkan income (masukan) selama mereka mengalami masa menganggur.
Dampak dari pengangguran sangatlah meresahkan bagi masyarakat dimana mereka yang tidak kuat iman akan terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik yang nantinya bisa menjadi kebiasaan buruk yang bisa terus berjalan meskipun mereka sudah tidak mengalami masa pengangguran, dan mereka beranggapan lagi untuk tambahan penghasilan. Begitulah yang terjadi dimasyarakat meranti setidaknya para pekerja yang bekerja pada saat ada proyek keluar dan menganggur ketika proyek telah usai.
2.Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
Pengangguran dapat menbawa nilai negatif kepada perjudian
Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas
Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik
Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan
3.Pengangguran membawa kepada perjudian
Dalam pengamatan yang selama ini dilakukan penulis bahwasanya prilaku dari tidak adanya pekerjaan tetap membawa prilaku buruk terhadap masyarakat, khususnya di daerah meranti dimana masyarakat yang umumnya pekerja proyek yang proyeknya telah selesai dikerjakan dan mereka tidak bekerja lagi mencari jalan dalam mendapatkan income untuk tetap bisa mendapatkan income sambil menunggu mencari kerja atau menunggu masa untukm kerja.
Kebanyakan dari masyarakat meranti yang penganggur mereka bermain judi togel atau judi nomor, maupun permainan judi dadu selain itu juga terdapat permainan judi lainya seperti judi kartu maupun judi batu.
BAB III
SOLUSI
Berikut ini adalah cara mengatasi pengangguran yang terjadi dimasyarakat meranti agar tidak terjadi masalah menyimpang dari adanya pengangguran dimasyarakat setidaknya menjauhkan masyarakat dari yang namanya permainan judi. Berikut ini Cara mengatasi pengangguran yaitu antara lain dengan:
1. Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta. Fakta memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yang berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta pun bukanlah hal yang mudah.
2. Wirausaha
Selatpanjang merupakan daerah perdagangan dimana sektor perdagangan sangatlah rapat,dalam hal ini bisa diambil sebuah peluang usaha untuk menbuka usaha perdagangan di selatpanjang misalnya berjualan baik itu sandang,pangan dan dari aspek lain.
3. Pinjaman Modal
Untuk mendorong pengembangan usaha mandiri, usaha kecil dan usaha keluarga, perlu menyalurkan dana melalui bank seperti BPR dengan tingkat bunga di bawah 8% per tahun.
4. Untuk membantu usaha keluarga miskin, perlu menyediakan dana pinjaman dengan tingkat bunga cukup menutupi biaya adminstrasi bank, misalnya 7%, yang dapat diperoleh tanpa agunan.
5. Sejumlah dana bergulir disediakan dan disalurkan untuk usaha-usaha keluarga di sektor informal sehingga dapat menambah penghasilan mereka.
6. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di negara kita mengingat sejumlah penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu digalakan lembaga yang mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai. Yang paling penting dalam pendidikan dan pelatihan kerja itu adalah kesesuaian program dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.
Dari hal diatas setidaknya penulis bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwasanya dari hal diatas bisa mengurangi angka pengangguran dimasyarakat meranti khususnya selatpanjang dan membawa hal positif bagi masyarakat agar masyarakat tidak terjerumus kepada hal negatif dari dampak pengangguran yang terjadi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Ketiadaan pekerjaan membawa kepada dampak negatif kepada masyarakat dan membawa masyarakat mencari jalan pintas untuk bisa mendapatkan income (masukan) dengan bermain permainan judi angka maupun dadu.
SARAN
Jadi untuk mengurangi pengangguran kita bisa mendorong para pengganggur untuk berwiraswasta seperti ukm, usaha keluarga dll serta memaksimalkan progam pendidikan dan pelatihan kerja. Tak luput pula pemerintah harus memberikan bantuan seperti peminjaman modal kepada masyarakat untuk membuka usaha mandiri maupun kecil kecilan. Dalam memulai berwiraswasta hilangkanlah rasa malas, rasa takut rugi intinya kita harus fokus dengan usaha yang akan kita tekuni.
Memulihkan kondisi pengangguran di kabupaten kepulauan meranti tentulah tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Solusi paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak mengharap yang muluk-muluk menjadi seorang karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar.
Cara lain adalah dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit kesempatan para pemilik perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.
Membuaka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, dilihat dari keadaan kabupaten kepulauan meranti merupakan daerah yang kaya akan potensi dari laut dan dartanya yang sangat menjanjikan.
DAFTAR PUSTAKA.
Ritonga,MT dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT Phibeta Aneka Gama
Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak, dalam artikelnya “ Pemerintah Baru; Isu Ketenagakerjaan yang Mendesak “ , Media Indonesia Online, 20 Oktober 2004.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/804/804/1/4/
http://Merantikab.bps.go.id
http://72.14.235.132/search?q=cache:Cd1seoMYF7kJ:murti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10303/PENGANGGURAN%2BDAN%2BKEMISKINANok.doc+pengangguran&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id
Artikel Terkait