PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
Latar Belakang Lipid [ Salah satu
kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia, dan
sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi
yang jelas tentang lipid sangat sukar, karena sifat kimia dan biologinya
berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan
senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam
satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik
misalnya ester, aseton, kloroform, benzena, yang sering disebut “pelarut lemak”.
2. Ada hubungan
dengan asam-asam lemak atau esternya.
3. Mempunyai
kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Jadi berdasarkan pada sifat fisika, lipid
dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhandengan cara ekstraksi menggunakan
alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya. Jaringan bawah kulit disekitar
perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid.
I.2. Tujuan
Untuk
mengetahui pengertian lipid dan pengggolongannya berdasarkan struktur dan
karekteristik non polar, berdasarkan hasil hidrolisisnya, berdasarkan gugus
polar dan non polarnya serta struktur kimianya. Termasuk didalamnya mengetahui
sifat dan fungsi dari lipid tersebut.
I.3. Rumusan Masalah
ü Apa yang dimaksud
dengan lipid ?
ü Apa saja fungsi
lipid ?
ü Apa saja sifat
lipid ?
ü Apa saja penggolongan
lipid ?
Lipid
adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam air,
namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti
kloroform, atau eter.Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak,
dan yang dikenal sebagai bahan makanan adalah mentega, minyak tumbuhan, minyak
daging sapi, kulit ayam, lemak yang terdapat dalam susu, kuning telur, daging,
kacang-kacangan dan lain-lain.
Fungsi Lipid Secara
umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia berfungsi sebagai :
1.
Menjadi
cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
2.
Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen
struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi
menjalankan aliran air, ion, dan molekul air, keluar dan masuk sel.
3.
Menopang
fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin
dan steroid hormon serta kelenjar empedu.
4.
Menjadi
suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk proses biologis.
5.
Sebagai
penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu
luar yang kurang bersahabat.
Fungsi lipid secaramedik :
·
Komponen
membran sel
·
Pelindung
dinding sel
·
Penyekat
panas / insulator
·
Sumber
simpanan energi
·
Pelarut
vitamin ADEK
·
Komponen
hormon
Sifat Lipid
1.
Tidak
larut didalm air
2.
Larut
didalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan
karbontetraklorida.
3.
Mengandung
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung
nitrogen dan fosfor.
4.
Bila
terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
5.
Berperan
dalm metabolisme tumbuhan dan hewan.
Penggolongan Lipid
Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :
§
Lemak
(fat)
§
Lilin
§
Fosfolipid
§
Lipoprotein
§
Glikolipid
§
Spingolipid
§
Vitamin
§
Eikosanoat
§
Steroid
Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:
§
Lipid
sederhana adalah yaitu ester asam lemak dengan berbagi alkohol, misalnya:
minyak dan lemak.
§
Lipid
majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
misalnya: fosfolipid dan glikolipid
§
Derivat
lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh nproses hidrolisis lipid, misalnya:
sterol (kolesterol dan fitosterol)
Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:
§
Lipid
non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non polar,
contoh: kelompok lemak (fat)
Berfungsi:
berperan dalm metabolisme sebagi cadangan energi.
§
Lipd
yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid
Berfungsi
: berperan dalm membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan organel
sel untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.
Lipid berdasarkan struktur kimianya:
§
Triasilgliserol
§
Fosfogliserol
ü Fosfatidiletanoalamin
ü Fosfatidilserin
ü Fosfatidilinositol
ü Kardiolipin
§
Spingolipida
ü Spingomielin
ü Serebrosida
ü Gangliosida
§
Sterol
dan ester asam lemaknya
Asam
Lemak adalah Komponen Unit Pembangun Hampir Semua Lipid
Asam lemak
merupakan komponen unit pembangun yang khas pada kebanyakan lipid. Asam lemak
adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai
24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar
yang panjang, yang menyebabkan kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan
tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau
berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan, tetapi terdapat dalm bentuk yang
terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid yang berbeda,asam lemak dapt
dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau enzimatik.
Hampir semua asam
lemak di alam memiliki jumlah atom karbon yang genap, asam-asam lemak dengan
jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang paling dominan. Ekor hidrokarbon yang
panjang mungkin jenuh sepenuhnya, yaitu hanya mengandung ikatan tunggal, atau
bagian ini mungkin bersifat tidak jenuh, dengan satu ikatan ganda. Pada
kebanyakan asam lemak tidak jenuh,terdapat iktan ganda.
Ikatan ganda hampir
semua asam lemak tidak jenuh yang ada di alam berada dalam konfigurasi cis,
yang menghasilkan suatu lekukan kaku pada rantai alifatik. Asam lemak jenuh
dari C12 sampai C24 bersifat padat, mempunyai konsistensi
lilin. Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat cairan berminyak pada suhu
tubuh.
Asam lemak yang
umumnya dijumpai bersifat tidak larut di dalm air, tetapi dapat terdispersi
menjadi misel didalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi
sabun, nama yang diberikan bagi garam asam lemak. Sabun terutama adalah suatu
campuran garam potasium asam lemak. Sabun
K+ atau Na+ bersifat ampifatik mengionnya gugus
karboksil menyusun bagian kepala yang bersifat polar dan bagian rantai
hidrokarbonnya merupakan ujung nonpolar. Sabun K+ dan Na+ mempunyai sifat mengemulsikan
senyawa berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalm air. Ekor sabun yang
bersifat hidrofobik memanjang ke dalm tetes lemak, sedangkan kepala molekul
sabun yang bersifat polar menghadap ke air. Jadi, sabun memberikan mantel
hidrofilik mengelilingi tetes lemak, untuk membentuk dispersi atau emulsi yang
halus.
Asam lemak terbagi
menjadi 2, yaitu :
·
Asam
lemak jenuh ( Saturated ) : tidak membentuk ikatan rangkap karbon- karbon pada
hidrokarbon. Lemak jenuh kebanyakan tidak baik bagi kesehatan.
Memilki ciri-ciri sebagai berikut :
ü Tidak memiliki ikatan rangkat karbon
ü Tidak dapat mengalami proses penambahan atom hidrogen
(hidrogenasi)
ü Notasi pada asam lemak jenuh misalkan asam palmitat ( 16
: 0)
Menyatakan
asam tersebut memilki 16 karbon dan tidak ada ikatan rangkap karbon-karbon.
·
Asam
lemak tak jenuh ( Unsaturated ) : membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada
hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih disukai, dikatakan lebih aman. Lemak ini
tidak menimbulkan penyakit, bahkan dapat dipergunakan untuk diet contoh
bersumber dari buah-buahan. Notasi asam lemak tidak jenuh misalnya oleat ( 18:1
) menyatakan asam tersebut memiliki 18 atom karbon dan 1 ikatan rangkap karbon.
Berdasarkan
jumlah ikatan rangkap karbon-karbon dapat dibagi 2 :
1.
Asam
lemak monoenoat (Monounsaturated fatty
acid atau MUFA) memiliki 1 ikatan rangkap karbon-karbon.
2.
Asam
lemak polienoat (Polyunsaturated fatty acid atau PUFA) memiliki ikatan karbon
lebih dari 1.
Atom
karbon
|
Struktur
|
Nama Sistematik
|
Nama Umum
|
Titik lebur oC
|
Asam Lemak Jenuh
|
12
|
CH3(CH2)10COOH
|
n-Dodekanoat
|
Asam Laurat
|
44,2
|
14
|
CH3(CH2)12COOH
|
n-Tetradekanoat
|
Miristat
|
53,9
|
16
|
CH3(CH2)14COOH
|
n-Heksadekanoat
|
Palmitat
|
63,1
|
18
|
CH3(CH2)16COOH
|
n-Oktadekanoat
|
Stearat
|
69,6
|
20
|
CH3(CH2)18COOH
|
n-Eikosanoat
|
Arakhidat
|
76,5
|
24
|
CH3(CH2)22COOH
|
n-Tetrakosanoat
|
Lignoserat
|
86,0
|
Asam Lemak tidak Jenuh
|
16
|
CH3(CH2)5CH==CH(CH2)7COOH
|
Palmitoleat
|
-0,5
|
18
|
CH3(CH2)7CH==CH(CH2)7COOH
|
Oleat
|
13,4
|
18
|
CH3(CH2)4CH==CHCH2CH==CH(CH2)7COOH
|
Linoleat
|
-5
|
18
|
CH3CH2CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CH(CH2)7COOH
|
Linolenat
|
-11
|
20
|
CH3(CH2)4CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CH(CH2)3COOH
|
Arakhidonat
|
-49,5
|
Triasilgliserol
· Triasilgliserol adalah ester asam lemak dari gliserol Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan
tiga molekul asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak
penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak
dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar,
karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan
polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut
didalam air, namun mudah larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform,
benzena atau eter yang sering digunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan.Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga
posisi disebut triasilgliserol sederhana, contohnya asam stearat, asam
palmitat, dan asam oleat. Triasilgliserol yang mengandung dua atau lebih asam
lemak yang berbeda di sebut triasilgliserol campuran, contohnya kebanyakan
lemak alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak makanan lainnya merupakan
campuran dari triasilgliserol sederhana dan campuran yang mengandung berbagai
jenis sam lemak yang berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.
·Triasilgliserol adalah
Lipida Penyimpan Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak
penyimpan. Pada hampir semua hewan dan tumbuhan, triasilgliserol terdapat
sebagi tetes minyak mikroskopi, terdispersi dan teremulsi di dalam sitosol
dengan halus. Pada adiposit atau sel lemak, yaitu hewan sel khusus pada
jaringan pengikat hewan, sejumlah triasilgliserol disimpan sebagi tetes lemak,
yang hampir mengisi seluruh volume sel.Pada beberapa hewan, triasilgliserol yang tersimpan di
bawah kulit mempunyai fungsi ganda, keduanya adalah sebagai depot penyimpan
energi yang penting dan sebagai insulasi terhadap suhu yang amat rendah.
Misalnya anjing laut, burung pinguin yang berdarah panas lainnya, terisi penuh
dengan triasilgliserol.Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam
lemak jenuh, berbentuk padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang
tinggi di sebut “lemak”. Sedangkan triasilgliserol yang banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh, berbentuk cair pada suhu ruang serta memilki titik cair yang
rendah disebut “minyak”.Minyak atau lemak yang berasal dari hewan disebut
minyak/lemak hewani contohnya lemak yang terdapat pada jaringan adipose dan
sumsum tulang. Sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut minyak/lemak nabati
contohnya lemak yang terdapat pada buah-buahan, kacang-kacangan.
1 Lilin
adalah Ester Asam Lemak dengan Alkohol Berantai panjang
Lilin
adalah ester asam lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh (mempunyai
dari 14 sampai sebanyak 36 atom karbon ) dengan alkohol berantai panjang (mempunyai atom karbon dari 16 sampai 22).
Pada vertebrata, lilin disekresi oleh kelenjar kulit sebagai kulit pelindung
untuk membuat kulit bersifat fleksibel, berminyak, dan tidak tembus air.
Rambut, wol dan bulu juga dilapisi oleh sekresi berlilin. Burung, terutama
unggas yang berenang di air, mengeluarkan lilin dari kelenjar penghiasnya,
membuat bulu unggas bersifat tidak lekat dengan air. Daun berbagai tumbuhan
dilapisi oleh lapisan lilin pelindung. Penampakan berkilat pada daun-daun
trofik, misalnya daun “holly” dan redodendron serta daun “ivy” beracun
merupakan refleksi lapisan lilinnya.
Fosfolipid
adalah Komponen Utama Lipid Membran Fosfolipid
mempunyai satu atau lebih gugus “kepala”
dengan polaritas tinggi, selain ekor hidrokarbonnya. Fosfolipid berfungsi
terutama sebagai unsur struktural membran dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak. Seperti
tersirat di dalam namanya, golongan lipid ini mengandung fosfor dalam bentuk
gugus asam fosfat. Fosfat lipid utama yang ditemukan pada membran adalah
fosfogliserida yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester
dengan gugus hidroksil pertama dan kedua pada gliserol.
Asam lemak yang
banyak ditemukan di dalm fosfogliserida memiliki 16 atau 18 atom karbon.
Fosfogliserida mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam atau basa untuk
menghasilkan komponen unit penyusunnya : asam lemak, gliserol, asam fosfat, dan
alkohol pada bagian kepala. Senyawa ini dapat juga dihidrolisa secara enzimatik
oleh berbagai jenis fosfolipase, yang mengkatalisa ikatan spesifik pada molekul
fosfogliserol.
Spingolipid
Juga Merupakan Komponen Membran Spingolipid kelas
kedua terbesar dari lipid membran, juga mempunyai kepala yang bersifat polar
dan dua ekor nonpolar, tetapi senyawa ini tidak mengandung gliserol.
Spingolipid tersusun atas satu molekul alkohol amino berantai panjang
spingosin, atau satu diantara turunannya, dan suatu alkohol polar pada bagian
kepala.
Spingosin
adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol amino berantai panjang yang
ditemukan pada berbagai spingolipid. Terdapat tiga subkelas spingolipid :
Spingomielin, serebrosida, dan gangliosida.
Steroid
adalah Lipida yang Tidak Tersabunkan dengan Fungsi Khusus
Sel juga mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang
tidak mengandung asam lemak dan karenannya tidak dapat terbentuk sabun. Steroid
adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak dengan empat cincin yang
saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan
steroid alkohol. Kolestrol adalah sterol utama pada jaringan hewan.
Lipoprotein
Menggabungkan Sifat-sifat Lipida dan Protein Beberapa lipid
berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein. Banyak bukti yang
menunjukkan bahwa kombinasi tingkat plasma yang tinggi dari lipoprotein berdensitas
amat rendah (VLDL = very low density lipoprotein ) dengan tingkat yang rendah
dari lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL = high density lipoprotein )
merupakan faktor penting penyebab aterosklerosis, pembentukkan deposit tebal
dari kolesterol dan senyawa ester turunannya pada permukaan sebelah dalam dari
pembuluh darah. Aterosklerosis segara menimbulkan kelumpuhan dan serangan
infarksi koroner, yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah melalui
pembuluh darah yang tersumbat, pada otak dan jantung secara berturut-turut.
Kesimpulan catatan kecil [ Lipida adalah komponen
sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak larut didalam air, yang
dapat diestrak dengan larut nonpolar. Beberapa lipid berfungsi sebagai komponen
struktural membran, yang lain sebagai bentuk penyimpan bahan bakar. Asam lemak,
yang merupakan komponen berlemak dari lipid, biasanya memiliki jumlah atom
karbon yang genap, yang paling banyak dijumpai memiliki 16 atau 18 atom karbon.
Asam lemak dapat bersifat jenuh atau tidak jenuh. Garam sodium atau potasium
dari asam lemak disebut sabun. Triasilgliserol mengandung 3 molekul asam lemak
yang berikatan ester dengan ketiga gugus hidroksil dari gliserol.
Triasilgliserol sederhana mengandung hanya satu jenis asam lemak,
triasilgliserol campuran mengandung sedikitnya dua jenis yang berbeda. Triasilgliserol
terutama adalah lemak penyimpan.
Lipid polar,
yang memiliki kepala bersifat polar dan ekor nonpolar merupakan komponen utama
membran . Yang paling banyak adalah fosfogliserida, yang mengandung dua molekul
asam lemak yang berkaitan ester dengan kedua gugus hidroksil bebas dari
gliserol 3-fosfat dan karbon alkohol yang kedua, yaitu gugus pada bagian
kepalanya, berkaitan ester dengan asam fosfat.Fosfogliserida berbeda didalam
struktur gugus kepala.Fosfogliserida yang paling banyak dijumpai adalah
fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkolin. Kepala yang bersifat polar pada
fosfogliserida membawa muatan listrik pada pH di sekitar 7.Spingolipid juga
merupakn komponen membran mengandung basa spingosin, tetapi tidak mengandung
gliserol. Golongan spingomielin memiliki dua rantai hidrokarbon panjang selain
komponen assam fosfat dan kolinnya.Salah satu rantai hidrokarbon di b erikan
oleh asam lemak, dan yang lain, oleh spingosin yaitu alkohol-amino alifatik
yang berantai panjang. Kolesterol suatu senyawa sterol merupakan prekurusor
banyak senyawa steroid dan juga merupakan komponen membran plasma yang penting.
Semua lipi
polar memiliki kepala yang bersifat polar dan bermuatan listrik,dan ekor
hidrokarbon yang bersifat nonpolar, lipid ini secara spontan membentuk misel,
lapisan tunggal dan lapisan ganda, yang distabilkan strukturnya oleh interaksi
hidrofobik.lapisan ganda lipid polar berfungsi sebagai intistruktural dari
membran sel,yang juga mengandung berbagai jenis protein,beberapa (protein
ekstrinsik) pada permukaan membran dan yang lain protein intrinsik pada bagian
dalam struktur membran. Membran sel memiliki sisi yang berlainan, dan juga
mengandung gugus oligosakarida hidrofilik berasal dari molekul glikoprotein dan
glikolipida pada permukaan luar membran. Beberapa diantara gugus oligosakarida
ini memegang perana penting didalam pengenalan antar sel dan merekatnya sel-sel
tersebut, penggolongan jaringan, dan sisi reseptor bagi hormon.
sumber utama artikel :
Poedjiadi, Anna.1994.Dasar-dasar
Biokimia.Universitas Indonesia Press : Jakarta
Thenawijaya, Maggy.1988.Dasar-dasar Biokimia.Erlangga : Jakarta
foto adex kecilku :